Kamu pernah ikut lomba fotografi di Indonesia?
Lomba fotografi di negeri ini memang amat marak. Setidaknya dibanding beberapa tahun sebelumnya. Rasanya hampir semua tipe brand pernah mengadakan lomba fotografi.
Kamu pernah ikut lomba fotografi di Indonesia?
Lomba fotografi di negeri ini memang amat marak. Setidaknya dibanding beberapa tahun sebelumnya. Rasanya hampir semua tipe brand pernah mengadakan lomba fotografi.
Berikut ini adalah dua buah pertanyaan menarik dari permainan psikologi sederhana, yang ditujukan untuk “mengupas bawang” ingatan manusia – atau nama kerennya Gestalt.
Mengenal kebudayaan bangsa lain rasanya sangat menyenangkan. Dari dulu saya menganggapnya demikian. Yaitu saat saya mulai tertarik dengan budaya Jepang.
Sebagai catatan, budaya asli Jepang itu aslinya bukan budaya sub-kultur, ya. Budaya sub kultur tercipta lebih baru, populer di kalangan kaum muda. Umumnya dikenal lewat media masa serta hiburan masa kini seperti anime, manga, dsb. Read more
Jaman sekarang teknologi sudah semakin canggih. Kegiatan foto-memfoto bak kita bernafas saja di keseharian, karena sekarang kamera bersatu fungsinya dengan handphone. Bandingkan dengan jaman kamera film, dimana kita harus memiliki kamera dulu, serta harus berhati-hati dalam memfoto. Salah perhitungan sedikit, hasilnya akan jelek, rol filmnya jadi mubazir. Tidak bisa di delete dan di replace.
Beberapa kenalan yang saya tahu, ada yang memilih untuk menekuni memfoto obyek benda mati (inanimate objects).
Di dunia maya, saya menemukan grup pencinta fotografi di IG, yang mengkhususkan diri di hal yang sama, Mereka merasa nyaman, karena berhubungan dengan keyakinan mayoritas dari mereka.
Asian Para Games 2018 telah berakhir. Dan berakhirlah sudah event terakhir olah raga se-Asia di Indonesia.
Ini adalah sebuah cerita yang terserak sepanjang pengalaman menyaksikan langsung…
Read more
Kali ini aku ingin bercerita tentang fotografi makro (macro photography). Bagaimana proses yang terjadi dibelakangnya, apa sebabnya genre ini bisa membuat ketagihan. Serta apa sisi lain dari fotografi makro yang mungkin tidak diketahui?
Penasaran? Aku sharing pengalaman, ya….
Read more
Setelah puas menonton Festival Asian Games 2018 di kala pagi dan Velodrome, hari ini aku bermaksud menyaksikan suasana Festival waktu sore sekaligus pertandingan yang sedang berlangsung.
Penginnya, sih, menyaksikan pertandingan yang ada tim Indonesianya, ya. Tapi susahnya, bisa ditebak, tiketnya sudah keburu ludes. Hahaha.
Asian Games 2018 sudah berakhir. Sedih? Sesuatu yang dimulai tentu ada waktunya selesai, bukan?
Saat semua sudah berakhir, kita semua bisa mengingatnya sebagai sebuah momen yang seru dan membanggakan, berkat prestasi atlit-atlit Indonesia yang telah bekerja keras meraih medali di arena.
Asian Games 2018 juga memberikan kenangan tersendiri bagiku, karena memiliki kesempatan untuk menyaksikan suasananya secara langsung.
Sebagai warga ibukota tentu ingin menyaksikan langsung suasana di lapangan. Ok di depan TV memang lebih nyaman dan aman, tetap sensasinya akan beda. Setidaknya ada niatan menunjukkan dukungan langsung, minimal pada satu atlet Indonesia! *ngarep*
Sejak menekuni dunia fotografi, aku banyak mengalami hal-hal yang umumnya hanya dipahami para penggila foto. Tentunya kejadian di Indonesia, ya. Biasa dialami tanpa membedakan apakah seseorang adalah profesional atau sekedar pehobi.
Kira-kira seperti apa, kendala-kendala eksternal yang sering ditemui selama proses hunting foto yang cantik? *Atau aku lebih suka menyebutnya tantangan kali yaa, supaya auranya lebih positif*